han tenaga kerja terendah terdapat pada pola petani, karena pada kegiatan panen dan pasca panen tidak diperlukan curahan tenaga kerja (hasil produksi dijual secara tebasan). 3. Biaya dan Pendapatan Hasil produksi jagung tertinggi diperoleh pada D. Tetapi dilihat dari imbangan penerimaan dan biaya produksi (R/C ratio) tertinggi diperoleh pola A.
Rata-rata hasil kacang hijau tingkat hijau.nasional sekitar 0,9 ton ha-1 (Balitkabi 2012) jauh lebih rendah dari potensi hasil yang mencapai 1,6 ton ha-1. Jika kacang hijau dikembangkan dengan teknik budidaya yang tepat maka hasil dapat mencapai 2,0 ton ha-1 (Balitkabi 2010). Peningkatan hasil kacang hijau perlu dilakukan
meningkat. Hal ini akibat meningkatnya konsumsi rata-rata per kapita gandum pada tahun 2003 mencapai 15,40 kg/kapita/tahun meningkat menjadi 17,10 kg/kapita/pertahun pada tahun 2009 dan pada tahun 2015 mencapai 30,00 kg/kapita/tahun. Kecenderungan meningkatnya impor gandum tersebut akan berdampak langsung terhadap
bermutu, hasil data yang diperoleh adalah benih padi sawah yang digunakan oleh responden dilokasi penelitian beragam varietas yaitu Santan, Ciliwung, Cigelis, dan Serang. Rata-rata penggunaan benih padi sawah di Desa Laantula Jaya ialah 49,76 kg dengan luas lahan 1,26 ha Penggunaan Pupuk. Pupuk adalah salah
Dengan menggunakan varietas unggul benih BISI-18 yang ditanam jarak rapat 60 cm x 15 cm, hasil panen tanam rapat bisa mencapai 12,8 ton/hektar dan paling rendah 10 ton/hektar. Jika luas area tanam jagung varietas BISI-18 mencapai 42,8 hektar, maka hasil panen dapat melampaui angka 428 ton. Rata-rata produktivitas kedelai nasional adalah 1,5 ton
.