Paragrafdan Wacana. 1. Pengertian Paragraf. Paragraf terbentuk dari sejumlah kalimat, tetapi merupakan satuan yang lebih besar daripada gugus kalimat. Paragraf sudah mengandung satu keutuhan isi sebagai bagian isi wacana. Karena itu, Pike dan Pike menyatakan pendapatnya bahwa paragraf itu merupakan "the minimum unit in which a theme is
Detik membaca artikel, karangan, atau buku, Sira tentu menemukan gugus kalimat. Lalu kalau ditarik ki bertambah ke beberapa hari nan lewat, Anda tentu juga pernah mempelajarinya saat cak bimbingan bahasa Indonesia. Hanya, enggak ada salahnya, takdirnya momen ini Anda pun mengetahui dan mempelajari mengenai penjelasan ideal adapun paragraf ini. Pengertian Paragraf Pengikatan kalimat yang digdaya satu gagasan terdepan atau ide pokok dan beberapa gagasan pendukung yaitu arti paragraf . Menurut KBBI, paragraf adalah bagian bab intern suatu coretan, yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis yunior. Pengertian gugus kalimat menurut pandai kebahasaan bernama Ramlan, merupakan bagian berusul sebuah gubahan yang di dalamnya terdapat makin berpunca satu kalimat, yang menggosipkan suatu tema tertentu dengan ide pusat andai pengendalinya. Sementara itu, alinea yaitu suatu keekaan manah nan kian tinggi dan makin luas dari kalimat. Alinea pula yakni antologi dari kalimat yang saling berhubungan buat mewujudkan sebuah gagasan. Itu menurut Gorys Keraf. Fungsi Paragraf Sebelum memafhumi macam bacaan bahasa Indonesia , Anda teristiadat tahu terlebih dahulu adapun fungsi alinea. Bisa disimpulkan bahwa fungsi gugus kalimat, antara lain Lakukan menyusun gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis. Buat menjelaskan keseluruhan ide sosi dengan mudah, mantiki, dan sistematis. Untuk menandai pergantian gagasan bau kencur, jika tulisan tersebut memiliki lebih bersumber satu gagasan terdepan. Untuk mendukung pembaca memahami gagasan penting sebuah karangan. Bagi memudahkan pengendalian lentur, jika karangan mandraguna lebih dari satu variabel. Untuk kondusif juru tulis menyusun dan melebarkan ide yang akan dituangkan dalam karangannya, yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Ciri-Ciri Gugus kalimat Gugus kalimat n kepunyaan beberapa ciri-ciri berikut ini Paragraf ditulis dengan mengasihkan beberapa ketukan spasi agar baris permulaan sedikit ikut ke bagian dalam diberi tanda inden. Biasanya, paragraf diberi 5 birama untuk goresan legal. Ampuh satu ide pokok yang akan dijelaskan dalam sebuah karangan. Berisi sejumlah kalimat topik nan boleh mengklarifikasi dan menerangkan ide sendi goresan tersebut secara rinci. Beberapa paragraf digdaya opini juru tulis nan dinyatakan dalam kalimat pemancar. Molekul-Partikel Paragraf Sebuah paragraf boleh disebut paragraf yang baik, kalau di dalamnya terletak unsur-unsur pembentuk gugus kalimat. Partikel-unsur tersebut adalah bagaikan berikut Harus berisi kalimat terdahulu paragraf. Harus berisi kalimat pengurai lakukan menguraikan kalimat penting. Harus memiliki koherensi, yaitu kesatuan nan dibangun oleh hubungan antar kalimat produsen paragraf sehingga paragraf mudah dipahami. Harus n kepunyaan keekaan unity, yaitu perpaduan yang kokoh antara gagasan utama dan kalimat simpatisan internal satu paragraf. Harus memiliki konjungsi atau penghubung yang digunakan sebagai penyambung kalimat bikin menambahkan keterangan, menyatakan ikatan sebab-akibat, ataupun menyatakan neraca alias perdurhakaan. Gugus kalimat harus harmonis, semantis, gramatis, dan kaku. Gugus kalimat harus pola berisi kalimat pencahaya nan memadai dan menunjang kalimat pokok. Spesies-Macam Gugus kalimat Paragraf dalam dikategorikan menjadi sejumlah macam, ditinjau berdasarkan fungsinya, letak gagasan utama, dan isinya. Bersendikan fungsinya, jenis gugus kalimat dapat diklasifikasikan umpama berikut Paragraf pembuka, berfungsi buat memancing rasa cak hendak luang pembaca kerjakan mengarifi keseluruhan isi artikel. Paragraf isi, ceratai tentang ide-ide sentral dalam sebuah artikel. Paragraf pengunci, mempunyai fungsi menyimpulkan keseluruhan isi artikel dan penekanan hal-hal terdepan yang terletak dalam kata sandang. Privat paragraf ini kembali bisa berisi saran atau tujuan. Paragraf penghubung, gunanya untuk menyambung satu gugus kalimat dan alinea lainnya. Farik jika beralaskan letak gagasan utama, jenis paragraf dapat dibedakan menjadi paragraf deduktif dan gugus kalimat induktif. Paragraf deduktif atau paragraf ide trik terdapat di bagian tadinya paragraf. Sementara, alinea induktif yaitu paragraf ide pokok yang terwalak di penghabisan gugus kalimat. Lain lagi dengan paragraf ineratif, ini adalah paragraf yang gagasan utamanya terwalak di tengah paragraf. Selain itu, cak semau juga paragraf campuran yang ide pokok utamanya terletak di awal dan di akhir gugus kalimat. Berdasarkan isinya, jenis paragraf dibagi menjadi 5 jenis, yaitu Paragraf Eksposisi Alinea eksposisi yaitu jenis gugus kalimat nan berisi penjelasan pendek, padat, dan jelas, mengenai fakta-fakta nan cak semau. Gugus kalimat ini berfungsi untuk menyampaikan makrifat kepada pembaca dan condong berkepribadian ilmiah. Paragraf Cerita Paragraf narasi sakti penjelasan sebuah peristiwa bersendikan urut-urutan yang terjadi. Alinea narasi harus dijelaskan dengan sistematis. Tujuannya, agar pembaca bisa membayangkan kejadian yang menengah dibahas karena sifatnya yang bercerita. Gugus kalimat Deskripsi Paragraf deskripsi merupakan alinea yang menggambarkan suatu benda atau peristiwa yang bisa membuat pembaca seolah-olah mengalami langsung kejadiannya, atau mengaram sinkron benda yang dideskripsikan. Alinea Persuasi Paragraf persuasi adalah alinea nan membujuk atau mempengaruhi pembaca kerjakan sejadi dengan gagasan yang disampaikan oleh penulis. Paragraf Argumentasi Paragraf argumentasi adalah paragraf yang memberikan rukyah kepada pembaca tentang suatu topik. Paragraf ini tidak semata-mata berisikan fakta, tapi juga gagasan pendukung yang bersumber berbunga opini dabir. Demikianlah pembahasan lengkap tentang alinea, nan meliputi konotasi gugus kalimat, fungsi, ciri-ciri, unsur dan jenis paragraf berdasarkan keefektifan, letak kalimat utama paragraf dan isinya. Jika ingin mempelajari hal enggak terkait peningkatan skill pengembangan diri , belajar bahasa, kursus online cuma-cuma kepemimpina n , atau paket kursus sertifikasi tata sumber buku insan , Sira bisa mempelajarinya semuanya di platform berlatih online Indonesia . Semoga bermanfaat untuk Sira. Sylabeladalah satuan pengucapan biasanya lebih besar dari satu suara dan lebih kecil dari sebuah kata. Misalnya, dalam kata bahasa Inggris empat suku kata, dan dalam kata bahasa Persia /Je.ni.drenl suara terdiri dari tiga suku kata. Jawaban1 kata, 2 frasa, 3 klausa, dan 4 kalimat. Penjelasan adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Jawaban1. Fonem 7. wacanaPenjelasan1. fonem adalah bunyi bahasa minimal yang membedakan bentuk dan makna kata. 2. morfem adalah bentuk seperti kata yang dapat dipotong-potong’ menjadi bagian yang lebih kecil, yang kemudian dapat dipotong menjadi bagian yang lebih kecil lagi sampai ke bentuk, yang jika dipotong lagi tidak mempunyai Kata adalah deretan huruf yang diapit oleh dua buah spasi dan mempunyai satu arti tatabahasa tradisional.4. Frase adalah gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata berkonstruksi kalimat adalah kelompok kata yang diawali huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda Tanya, tanda seru, sementara itu di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti tanda koma, titik dua, tanda pisah, dan Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar. Pertanyaan baru di B. Indonesia mau point free gaklumayan 100 point​ pada hari yang sangat panas kata jendela rumah dapat pecah-pecahan kaca terjadi karena kacang menguap jika ruangan pada bingkai intensitas cukup untuk 
 membuat pemuaian ini maka bingkai akan menahan pemain kaca akibat kaca dapat pecah untuk mengatasi masalah ini kaca bingkai kaca jendela desain sedikit lebih besar daripada ukuran kaca pada suhu normal kesimpulan dari teks tersebut adalah​ Hasil sederhana dari sin 5x – 4y = .... Rita , Nita dan Mira pergi bersama sama ke tokoh buah. Rita membeli 2 kg apel, 2 kg anggur, dan 1 jeruk dengan harga Nita membeli 3 kg a 
 pel, 1 kg anggur dan 1 kg jeruk dengan harga Rp. Mira membeli 1 kg apel, 3 kg anggur, dan 2 kg jeruk dengan harga Harga 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk seluruhnya adalah Kerapian dan kebersihan dalam poin kegiatan pojok baca

satuanterkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk bebas; satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal atau gabungan morfem. Argumen ini diperkuat Pateda (2001:134) yang menyebutkan bahwa kata diartikan satuan ujaran yang berdiri sendiri dan terdapat di dalam kalimat, dapat dipisahkan dapat

ï»żSatuan lingual adalah unsur-unsur atau komponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu, dan membentuk suatu kesatuan Chaer 2014 34. Bentuk satuan lingual atau satuan bahasa secara linguistik memiliki urutan dari yang terkecil ke yang terbesar, maka urutannya sebagai berikut. Bagan 1. Hierarki Satuan Bahasa a. Fonem Menurut Kridalaksana 198344 Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, fonem merupakan abstraksi, sedangkan wujud fonetisnya bergantung beberapa faktor, terutama posisinya dalam hubungan dengan bunyi lain. hal yang sama juga disampaikan oleh Chaer 200962, fonem merupakan abstraksi dari satu atau sejumlah fon, entah vokal maupun konsonan. Konsep fonem adalah satu kesatuan terkecil yang dapat membedakan makna. Wacana Kalimat Klausa Frasa Kata Morfem Fonem 23 b. Morfem Di atas satuan silabel secara kualitas ada satuan lain yang fungsional disebut morfem yang merupakan satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna. Sebuah morfem diketahui jika satuan bentuk bisa hadir secara berulang-ulang dengan bentuk lain Chaer, 2007146-147. Pengertian morfem juga dikemukakan oleh Kridalaksana 1983110, morfem adalah satuan bahasa terkecil yang maknanya secara relatif stabil dan yang tidak dapat dibagi atas bagian yang bermakna lebih kecil. Dapat disimpulkan bahwa kata bukanlah satuan bahasa terkecil yang bermakna, karena kata masih dapat diuraikan. Satuan bahasa yang terkecil dan bermakna adalah morfem yang memiliki sifat arbriter, maksudnya tidak ada hubungan wajib antara bunyi dari sebuah morfem dengan maknanya. Makna dari sebuah morfem bersifat konvensional, belum tentu sama dengan objek yang diwakili morfem tersebut. Menurut Ba’dulu dan Herman 2005 8 pada dasarnya, morfem adalah unsur abstrak dari analisis, dan apa yang sesungguhnya terjadi adalah dalam bentuk fonetis atau ortografis yang mewakili morfem. Apabila untaian fonetis atau ortografis yang merealisasikan morfem dapat dipilah-pilah, maka bagian itu diistilahkan morf. Morf dapat didefinisikan sebagai bagian atau ruas dari benttuk kata yang mewakili suatu morfem tertentu. c. Kata Kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian, deretan huruf yang diapit oleh dua buah spasi dan mempunyai satu arti Chaer, 2007 162. Batasan kata menyiratkan dua hal. Pertama, bahwa setiap kata mempunyai susunan fnem yang urutannya tetap dan tidak berubah, serta tidak dapat diselipi atau diselang oleh fonem lain. kedua, setiap kata mempunyai kebebasan berpindah tempat di dalam kalimat atau tempatnya dapat diisi atau digantikan oleh kata lain, atau juga dapat dipisahkan dari kata lain. Menurut Kridalaksana 198376 kata merupakan morfem atau kombinasi morfem yang bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan 24 sebagai bentuk yang bebas. Satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal atau gabungan morfem. Kata adalah satuan atau bentuk “bebas” dalam tuturan. Bentuk “bebas” secara morfemin adalah bentuk yang dapat berdiri sendiri, artinya tidak membutuhkan bentuk lain yang digabungkan dengannya, dan dapat dipisahkan dari bentuk-bentuk “bebas” lainnya di depannya dan di belakangnya, dalam tuturan Verhaar 2012 97. Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri, dapat diujarkan dan memiliki satu pengertian atau arti. Kata juga bisa berbentuk morfem tunggal atau gabungan dari beberapa morfem. Klasifikasi kata menurut tata bahasawan berbeda-beda penyebutan selama berjalannya waktu, penyebutan sama namun berbeda pada jenis penggolongannya. Kata penuh meliputi kategori nomina, ajektiva, verba, adverbia, dan nemuralia, sedangkan yang termasuk kata tugas adalah kata dengan kategori preposisi dan konjungsi. Klasifikasi kata berdasarkan proses distribusinya meliputi morfem bebas dan morfem terikat, sedangkan berdasarkan gramatikalnya dapat digolongkan menjadi kata monomorfemis dan polimorfemis. d. Frasa Menurut Chaer 2007 222 Frasa didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif, atau juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Frasa pasti terdiri lebih dari satu kata. Kalau yang dimaksud kata adalah satuan gramatikal bebas terkecil, maka pembentuk frasa harus berupa morfem bebas, bukan terikat. Frasa adalah konstruksi nonpredikatif, berarti hubungan antara kedua unsur yang membentuk frasa itu tidak berstruktur subjek-predikat atau predikat-objek. Sejalan dengan pendapat Boomfield dalam Sulistyowati 2012 konsep frasa “A free from which consistsentirely of two or more less free froms, ... is a phrase”. Bentuk bebas yang tetap terdiri atas dua atau lebih adalah frasa. Dapat disimpulkan bahwa frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih ynag bersifat non-predikatif dan tidak melampaui batas fungsi dari unsur klausa dan 25 selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa. Frasa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam jenis, yaitu berdasarkan distribusi unsur-unsurnya dan berdasarkan kelas katanya. Berdasarkan distribusi unsur-unsurnya dalam sebuah kalimat, frasa dibagi menjadi dua tipe, yaitu frasa endosentrik dan frasa eksosentrik. 1. Frasa Endosentrik Frasa endosentris adalah frasa yang berdistribusi paralel dengan pusatnya Verhaar dalam Sukini 2010 21. Frasa endosentris berdistribusi sama dengan unsurnya, baik semua unsurnya maupun salah satu dari unsurnya. Misalnya, Tas baru, sedang membaca, jalan raya dan lainnya. Frasa endosentris dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu frasa endosentris koordinatif, frasa endosentris atributif, dan frasa endosentris apositif. Frasa endosentris koordinatif ialah frasa yang terdiri atas unsur-unsur yang kedudukannya setara, yang satu tidak tergantung pada yang lain Sukini, 2010 24. Pengertian tersebut sependapat dengan Ramlan 2005 142 yang menyatakan bahwa frase endosentrik yang koordinatif terdiri dari unsur-unsur yang setara. Kesetaraannya itu dapat dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau, misalnya rumah pekarangan dan adik kakak. Frasa endosentris yang kedua adalah frasa endosentris atributif. Frasa endosentris yang atributif adalah frasa yang terdiri atas unsur-unsur yang tidak setara. Menurut Sukini 2010 25, unsur frasa endosentris atributif terdiri atas unsur pusat atau unsur yang diterangkan D dan unsur atributif atau penjelas atau unsur yang menerangkan M. Urutannya bisa D-M, bisa pula M-D. Contohnya, ATM BRI, Hotel Ayodya Raya, sedang belajar dan lainnya. Terakhir adalah frasa endosentrik apositif, frasa yang secara semantik unsur yang satu sama dengan unsur yang lain, dan dapat saling menggantikan. Frasa endosentrik apositif memiliki unsur pusat dan unsur aposisi, di antara unsur pusat dengan unsur aposisi digunakan tanda koma. Contohnya, Semarang, Provinsi 26 2. Frasa Eksosentrik Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak sama dengan kategori unsur pusatnya, frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsur-unsurnya. Contonya, di kebun. Menurut jenisnya frasa eksosentrik dibagi menjadi dua, yaitu frasa eksosentrik direktif dan frasa eksosentrik konektif. Menurut Sukani 2010 27 frasa eksosentrik direktif adalah frasa yang terdiri atas unsur perangkai dan sumbu atau pusat. Jadi frasa eksosentrik direktif memiliki dua komponen, yaitu komponen perangkai dan komponen sumbu atau pusat. Contohnya, kepada saya, ke pasar, Sang Pangeran, karena sakit dan lainnya. Berdasarkan kelas katanya, frasa dibagi menjadi lima jenis, yaitu 1 frasa nominal, 2 frasa verbal, 3 frasa adjektival, 4 frasa numeral, dan 5 frasa preposisional. Jenis frasa nominal, verbal, adjektival, dan numeral tergolong frasa endosentrik, sehingga kategori frasa yang bersangkutan sama dengan kategori-kategori unsur pusat atau intinya. Sedangkan frasa preposisional merupakan frasa eksosentrik direktif proposional, yang terdiri atas dua unsur perangkai yang berupa preposisidan unsur lain sebagai sumbu. Menurut Baehaqie 2008 26 berdasarkan makna konstituen-konstituen leksikal pembentuknya, frasa dapat dibedakan menjadi frasa lugas dan frasa idomatis. Frasa lugas ialah frasa yang maknanya masih lugas sebagaimana konstituen-konstituen leksikal pembentuknya. Contohnya, buku tulis dan baju baru. Kebalikannya ialah frasa idiomatis, artinya makna yang terbentuk tidak bisa diuraikan berdasarkan konstituen-kontituen leksikal pembentuknya. Beberapa idiom dalam bahasa Indonesia merupakan bentuk beku tidak dapat berubah, artinya kombinasi dalam idiom bersifat tetap. Contohnya, keras kepala dan naik darah. Baehaqie 2014 54 juga menjelaskan, diilihat dari tingkat keidiomannya, frasa idiomatis ada yang beridiom penuh seperti anak bawang dan putu ayu; tetapi, ada frasa idiomatis yang beridiom sebagian; misalnya, gang tikus, duduk manis, dan jenang sepuh. e. Klausa Klausa adalah tataran di dalam sintaksis yang berada di atas frasa dan di bawah tataran kalimat. Klausa adalah satuan sintaksis yang berupa runtutan kata-27 kata berkontruksi predikatif. Artinya, di dalam konstruksi ada komponen berupa kata atau frasa, yang berfungsi sebagai predikat dan yang lain berfungsi sebagai subjek, sebagai objek, dan sebagai keterangan. Selain fungsi predikat harus ada, fungsi subjek juga bisa dikatakan wajib. Klausa dijelaskan sebagai satuan gramatik yang terdiri dari subjek, objek, predikat, baik disertai objek, pelengkap dan keterangan ataupun tidak Ramlan, 2005 79. Konsep mudahnya, klausa adalah S P O pel Ket. Tanda kurung pada konsep tersebut menandakan bahwa fungsi yang terdapat didalamnya bersifat manasuka, keberadaan fungsi tersebut boleh ada boleh tidak. Jadi, untuk unsur atau fungsi utama dari klausa adalah subjek S dan predikat P. Contohnya - Kakak menari - Bajuku keren Terkadang klausa tidak disertai dengan subjek. Biasanya terdapat pada kalimat jawaban dan kalimat majemuk yang merupakan akibat dari penggabungan klausa. Contohnya - Kalimat jawaban sedang berdiri’ Sebagai jawaban dari pertanyaan Muslimah sedang apa?’ - Kalimat majemuk walaupun sakit, Fikri masih sempat kuliah’ Pada contoh tersebut, terdapat klausa yang hanya terdiri dari predikat. Kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk yang terdiri atas Fikri masih sempat kuliah’ adalah induk kalimat klausa inti, dan walaupun sakit’ merupakan anak kalimat klausa sematan. Unsur subjek dari kedua kalimat tersebut induk kalimat dan anak kalimat adalah sama, yaitu Fikri’ sehingga unsur subjek tersebut tidak dimunculkan pada anak kalimat. Maka pada anak kalimat hanya terdiri atas unsur predikat sakit’ dan tambahan konjungsi walaupun’. f. Kalimat Menurut Kridalaksana 198371 kalimat adalah satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa yang 28 membentuk satuan bebas; konstruksi gramatikal yang terdiri atas satu atau lebih klausa menurut pola tertentu, dan dapat berdiri sendiri sebagai satuan. Definisi lain juga diungkapkan oleh Chaer 2007 240 kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap. Selanjutnya, menurut Parera dalam Ba’dulu dan Herman, 2005 48-49 mengemukaan bahwa kalimat adalah sebuah bentuk ketatabahasaan yang maksimal yang tidak merupakan bagian dari bentuk ketatabahasaan lain yang lebih besar dan mempunyai ciri kesenyapan final yang menunjukkan bentuk itu berakhir. Terakhir Samsuri 1983 53 menyatakan bahwa kalimat adalah untaian yang berstruktur dari kata. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kalimat merupakan kontruksi gramatikal yang terdiri atas satu klausa atau lebih dan relatif berdiri sendiri dengan pola tertentu serta mempunyai pola intonasi final. Berdasarkan pada definisi-definisi kalimat di atas, kalimat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut Cook dalam Ba’dulu dan Herman, 2005 49 1. Kalimat relatif dapat dipisahkan, dan korpus apa saja dapat direduksi menjadi kalimat. 2. Kalimat mempunyai pola intonasi final, yang dapat membantu memisahkan kalimat. 3. Kalimat terbentuk dari klausa. Klausa berkombinasi dalam suatu jenis ketergantunagna terpola yang mencakup kombinasi klausa yang tidak mempunyai struktur menyeluruh dari suatu klausa tunggal. Cook juga mengklasifikasikan kalimat berdasarkan kriteria-kriteria berikut 1. Berdasarkan jumlah dan jenis klausa dalam basis, kalimat diklasifikasikan sebagai kalimat sederhana, kalimat kompleks, dan kalimat majemuk. 2. Berdasarkan struktur internal klausa utama, kalimat diklasifikasikan sebagai kalimat sempurna atau kalimat atak sempurna. 3. Berdasarkan jenis responsi yang diharapkan, kalimat diklasifikasikan sebagai kalimat pertanyaan, kalimat pernyataan, dan kalimat perintah. 4. Berdasarkan sifat hubungan aktor-aksi, kalimat diklasifikasikan sebagai 29 5. Berdasarkan ada tidaknya unsur negatif dalam frasa verbal, kalimat diklasifikasikan sebagai kalimat afirmatif dan kalimat menyangkal. Dari semua jenis kalimat yang dikemukaan oleh Cook, dapat digolongkan ke dalam dua jenis utama kalimat, yaitu kalimat inti dan kalimat turunan. Kalimat inti adalah kalimat yang bisa menjadi dasar dari pembentukan kalimat-kalimat lain, sedangkan kalimat turunan adalah kalimat yang diturunkan dari kalimat inti. g. Wacana Wacana adalah satuan kebahasaan yang unsurnya terlengkap, tersusun oleh kalimat atau kalimat-kalimat, baik lisan maupun tulis yang membentuk suatu pengertian yang serasi dan terpadu, baik dalam pengertian maupun dalam manifestasi fonetisnya. Wacana menjadi suatu rangkaian bahasa yang sinambung, selesai, bermakna lebih luas daripada kalimat yang berfungsi dalam pengungkapan dan pemahaman dalam interaksi kebahasaan Hartono, 201210-12. Selanjutnya Kridalaksana 1983179 wacana discourse merupakan satuan bahasa terlengkap; dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana bisa direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh novel, buku, seri ensiklopedia, dan sebagainya, paragraf, kalimat atau kata yang membawa amanat yang lengkap. Menurut Stubbs dalam Tarigan, 2009 24 wacana adalah organisasi bahasa di atas kalimat atau di atas klausa; dengan kata lain, unit-unit linguistik yang lebih besar daripada kalimat atau klausa, seperti pertukaran percakapan atau teks-teks tertulis. Secara singkat apa yang disebut teks bagi wacana adalah kalimat bagi ujaran atau utterance. Pengertian tentang batasan wacana juga dikemukakan oleh Tarigan 2009 26, wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan atau tertulis. Terdapat delapan unsur-unsur penting yang harus terkandung dalam sebuah wacana, yaitu satuan bahasa, terlengkap dan terbesar atau tertinggi, di atas kalimat atau klausa, teratur atau rapi koherensi, berkesinambungan kontinuitas, kohesi kepaduan, lisan dan tulis, serta mempunyai awal dan akhir yang nyata. Sementaramenurut para ahli, alinea adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Alinea diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat dari sudut pandang komposisi, alinea sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab karangan formal yang sederhana boleh saja hanya
Satuan bahasa yang lebih besar dan lebih luas dari kalimat adalah paragraph atau aline. Dalam definisinya,PARAGRAF adalah satuan bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau satu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif . Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama kalimat topik, kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Paragraph harus menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam paragraph terdapat beberapa kalimat yang saling tekait . Sebuah paragraf minimal tediri tiga kalimat dalam penulisan karangan ilmiah. Perhatikanlah contoh paragraph berikut yang berisi gagasan utama atau kalimat topic dan bergagasan bawahan dalam kalimat penjelas. 1 Sampah selamanya selalu memusingkan. 2 Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkalikali pula solusinya dirancang. 3 Namun, berbagai keterbatasan tetap menjadikan sampah sebagaimasalah yang pelik. 4 Pada waktu diskusi atau seminar sampah berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. 5 Hal ini mendapat perhatian serius karena masalah sampah berkaitan dengan pencemaran air dan banjir. 6 Selama pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah. Arifin,2011116 Keenam kalimat dalam paragraph di atas membicarakan , soal sampah, sehingga topic dalamparagraf tersebut dalah “masalah sampah”. Kalimat kalimatnya koherensi atau saling terkait logis sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami topik “masalah sampa” dalam paragraph itu dengan baik. B. FUNGSI PARAGRAF Berikut ini merupakan fungsi paragraf 1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan. 2. Menandai peralihan pergantian gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran. 3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya 4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil. 5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel. SYARAT PARAGRAF 1. Kesatuan yaitu semua kalimat dalam paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide atau gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau menyimpang dari pikiran utamanya. 2. Koherensi yaitu kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat lain dalam paragraf tersebut. Kepaduan kalimat dalam suatu paragraf dapat dijalin dengan penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit maupun implisit. 3. Pengembangan yaitu pengembangan ide atau gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung. 4. Efektif yaitu disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bisa tersampaikan dengan tepat. Jenis-jenis Paragraf 1 Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagi sebuah paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan atas empat macam, yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, paragraf penuh kalimat topik. A. Paragraf Deduktif Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf , yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf urutan umum-khusus. Contoh paragraf deduktif " Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit." B. Paragraf Induktif Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan. Contohnya " Pak Sopian memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali Bashya, malah memiliki kebun kakao yangt lebih luas daripada kakaknya, yaitu 2,5 hektar. Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi mereka memanen kakao. Seperti mereka, dari 210 penduduk petani di Desa Sriwaylangsep, 175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka, tidaklah heran apabila Desa Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan Desa Kakao. C. Paragraf Deduktif-Induktif Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf. Contoh paragraf deduktif-induktif " Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat." D. Paragraf penuh kalimat topik Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi. Contoh paragraf penuh kalimat topik " Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku." 2 Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga. Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu A. Paragraf Persuasif Isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan, terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel. Contoh Marilah kita tertib di jalan raya dengan mentaati peraturan yang ada dan tidak mengendarai kendaraan dengan ugal-ugalan agar bisa mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan. Oleh karena itu diperlukannya kesadaran masyarakat bersama untuk menangani hal ini. B. Paragraf argumentasi Isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung. Contoh Kenaikan bbm ini amat meresahkan serta menyusahkan masyarakat, terlebih masyarakat kecil. Untuk masyarakat yang dapat barangkali itu tak lagi jadi problem, namun untuk masyarakat kecil, perihal ini dapat menyebabkan fatal. Biaya hidup mereka dapat semakin besar, walau sebenarnya kekuatan mereka amat minim. Situasi sebelum saat bbm naik saja telah kembang kempis, terlebih sesudah bbm naik, barangkali mereka cuma dapat malan pagi. Apalagi, barangkali banyak yang kelaparan dengan terselubung. C. Paragraf naratif Isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita. Contoh Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya dan ibu pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak, banyak sekali keunikan dan tempat menarik yang merupakan ciri khas Kota Pontianak. Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan menggunakan pesawat. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Sintawang. Waktu tempuh menuju Sintawang kurang lebih sembilan jam dari Pontianak jika menggunakan mobil. daerah ini terkenal sebagai penghasil tenun ikat. Motif tenun ikatnya sangat unik dan coraknya sangat khas Kalimantan Barat. Harga tenun ikat ini tergolong mahal, tergantung motif dan bahannya. Harganya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan Rupiah. D. Paragraf deskritif Paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa pe jelasan / terinci . Contoh Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-tombol yang dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan proses mencuci. E. Paragraf eksposisi Paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu. Contoh Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka kendaraan melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik. Indikator lain seperti daya beli masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang papan, misalnya, banyak warga masyarakat yang membangun tempat tinggal yang permanen. 3 Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu A. Paragraf Pembuka Bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan . Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk 1. menghantar pokok pembicaraan 2. menarik minat pembaca 3. menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan. Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu 1. kutipan, peribahasa, anekdot 2. pentingnya pokok pembicaraan 3. pendapat atau pernyataan seseorang 4. uraian tentang pengalaman pribadi 5. uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan 6. sebuah pertanyaan. Contoh Walau dengan tangan buntung , pak Sholeh tidak malu bekerja sebagai tukang parkir di kampusku . Justru semangatnya begitu tinggi dilihat dari caranya mengatur kendaraan , senyum yang terus mengembang kepada siapapun , jarang marah bila ada teman teman atau dosen yang kadang kulihat begitu sewot bila kendaraan lain begitu lama keluar atau masuk jalurnya . Dan selama inipun kami lihat jarang ada laporan kehilangan helm atau yang lain. Bahkan tidak jarang , kunci yang masih tergantung di kendaraanpun diselamatkan dengan baik . B. Paragraf Pengembang / Isi Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk inti persoalan 2. memberikan ilustrasi 3. menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya 4. meringkas paragraf sebelumnya 5. mempersiapkan dasar bagi simpulan. Ada beberapa pola penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah paragraf isi yang dapat dijadikan pedoman, yaitu a Pola Urutan Waktu Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan gagasan-gagasannya secara kronologis. Contoh 1. Secara Eksplisit Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir . Ia lantas mendiskusikan dengan guru atau teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah kondisi tanah di sekitar jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai peseta lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja 1982 dan siswa kelas II IPA SMA Regina Pacis Bogor itu tercatat sebagai pemenang harapan. 2. Secara Implisit Ketukan tangan kecil di daun pintu sebuah rumah di pulau Mandangin, di malam buta pertengahan Februari yang lalu membangunkan penghuninya. Seorang bocah berseru dari luar memberi tahu, saat berangkat sudah tiba. Yang dipanggil bangkit dari tidurnya, berkemas, dan turun ke pantai. Si bocah yang di pulau itu disebut Kacong, berlalu kerumah lain untuk membangunkan yang lain pula, dan beberapa waktu kemudian sebuah perahu dengan 18 awak meluncur ke tengah laut. Nelayan pulau Mandangin turun mencari ikan. Besok siang mungkin mereka kembali ke darat dengan tangkapan yang lumayan, tetapi boleh jadi pula ia pulang dengan hasil yang nihil. Malam itu adalah melam mencari nafkah. Hari itu janji batas hutang yang ditumpuk sampai ratusan ribu rupiah untuk setiap orang tengah ditunaikan. b Pola Runtutan Tingkat Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya. Contoh Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa lainnya, dari satu negara ke negara lainnya, akn tetapi ada suatu persamaan umum yang dapat diterima. Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi harapan semua penduduk . Kedua, pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dan pendapatan penduduk desa. Ketiga, dengan pembangunan desa diharapkan pendapatan penduduk dapat menjadi kekuatan penggerak utama di dalam berbagai bentuk yang positif. Keempat, pembangunan desa diharapkan pula dapat menjamin keselamatan atau jaminan dimasa mendatang. Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka kesempatn memajukan karir masing-masing warga desa c Pola Urutan Apresiatif Pada pola urutan apresiatif. Penulis mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik buruk, untung rugi, salah benar, berguna tidak berguna, dan sebagainya. Contoh Pernyataan bahwa business adalah unsur dari peternakan sering ditentang oleh banyak orang. Mereka bependapat bahwa dalam pertanian yang subsistence ataupun yang primitif beternak bukanlah suatu business tetapi, suatu cara hidup, suatu way of life. Pandangan ini bukan sering dikemukakan dengan tandas oleh banyak pejabat yang bertanggung jawab atasa produksi pertanian. Mungkin benar bahwa fungsi farming is way of life, sebab produksi dicampur aduk dengan konsumsi.,sebab usaha pertaniannya dipaterikan dengan kepuasan hidup dalam masyarakat taninya. Tetapi haruslah disadari pula pula selama tersangkut soal produksi, dan itulah business. Untuk menerangkan hal ini baiklah diteliti keadaan petani-peternak yang telah maju yang telah mengubah cara primitif’ dengan cara modern’. Petani-peternak terlibat dan makin lama makin terlibat dalam usaha jual dan beli. Menjual hasilnya yang berlebihan dan membeli alat-alat, serta bahan- bahan yang diperlukan untuk produksi. Bahkan dalam keadaan subsistence, petani yang maju tadi berpikir seperti pengusaha, sebagai businessmen, dan selalu bertindak secara itu. d Pola Urutan Tempat Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat ketempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke kanan, dan sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan dengan urutan berdasarkan tingkat pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke tempat yang penting sampai tempat yang kurang penting. Contoh Sebelum perahu bertolak ketengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas membenahi semua perlengkapan. Kalau tempat yang dituju sudah dicapai, dan jaring telah ditebarkan, anak laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air bersama sepotong bambu sepanjang tiga meter sebagai pelampung. Dia harus mencebur ke air waktu malam hari sekali pun. Tugasnya saat ini adalah membetulkan payang jaring, atau menjaganya jangan tersangkut didalam air. Untuk itu, dia mengapung di laut selama satu setengah atau dua jam. Dan kembali ke perahu berbarengan dengan naiknya jaring. e Pola Urutan Klimaks Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja, dalam pola urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam pola urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intensitasnya, dan berakhir pada gagasan yang paling intens. Contoh Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan buta setelah dicekoki obat mencret Entro Vioform, 6 butir setiap hari selama 2 minggu. Hadirin menarik nafas. Tetapi suasana menekan perasaan justru tambah menjadi-jadi setelah film berakhir, dan lampu dinyalakan diruang Press Club. f Pola Urutan Antikimaks Pola urutan antiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks. Jadi, pola urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens sampai ke yang kurang intens. Dalam cerita rekaan novel, cerpen, drama, klimaks dan antiklimaks, dan setelah sampai pada puncaknya menuju ke antiklimaksnya yang berupa penyelesaian. g Pola Urutan Khusus Umum Dalam pola urutan khusus ke umum ini, penulis mula-mula mengungkapkankan gagasan-gagasan suatu hal yang khusus, kemudian diungkapkan keumuman atau rampatan generalisasinya. Contoh Manusia adalah makhluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda juga sedikit empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya yang serupa itu. Jadi, semua makhluk yang sedikit empedunya berumur panjang. h Pola Urutan Sebab – Akibat Dalam pola urutan ini, penulis mengungkapkan gagasannya bertolak dari suatu akibat atau efek terdekat dari pernyataan itu. Contoh Kalau kemarau tengah berlangsung, sinar matahari terasa menyengat di Pulau Kambing. Selama empat bulan semua tumbuh-tumbuhan di pulau itu merangas. Angin meniup daun-daunnya yang kering hingga rontok ke bumi. Dari kejauhan yang kelihatan hanya rumah penduduk. Pada saat itu, orang berpunya yang mampu membuat bak mandi dari semen mungkin masih menyimpan persediaan air hujan. Beberapa penduduk datang ke sana sebagai pembeli. Lima ratus empat puluh tiga sumur yang ada disana mengeluarkan air yang asinnya persis seperti air laut. Air itu tak dapat diminum, ataupun digunakan untuk menanak nasi i Pola Urutan Tanya – Jawab Dalam pola urutan tanya- jawab ini, penulis mula-mula mengemukakan gagasannya dalam bentuk pertanyaan, kemudian diikuti dengan jawaban pertanyaan itu. Contoh Apa saja yang penting untuk diperhatikan oleh seorang pemimpin diskusi agar diskusinya dapat mencapai sasaran? Sesorang pemimpin diskusi hendaknya tidak mendominasi jalannya diskusi. Dia bertanggung jawab mengatur agar diskusi berjalan lancar menurut arah yang dikenhendakai pokok persoalan bersama, dan harus menstimulir anggota diskusi untuk berpartisipasi, serta menjuruskan kearah pemikiran. Dia pun harus mencegahadanya monopoli pembicaraan oleh seorang peserta saja, dan kalau ada salah paham atau perbedaan pendapat harus mengusahakan penyelesaiannya. Pada akhir diskusi, pemimpin diskusi harus membuat ringkasan, kesimpulan atau hasil diskusi. C. Paragraf Penutup Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut 1. sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng 2. isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian 3. sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya Contoh alinea penutup yang berupa kesimpulan Media cetak tergolong tertua kehadirannya di Indonesia dibandingkan dengan jenis media lainya radio, film, dan tv, seorang pembaca surat biasanya adalah pendengar radio,dan penonton tv. Dengan demikian, media cetak mempunyai peranan yang yang khas dalam penyampaian informasi. Bukan saja untuk menghidupkan tradisi menulis, dan minat baca masyarakat, tetapi ia metupakan bagian terpenting dalam penciptaan suasana kemasyarakatan yang dinamis, dan harmonis dari keseluruhan sistem media komunikasi modern, baik diaderah pedesaan, dan terlebih-lebih lagi di daerah perkotaan. Contoh alinea penutup yang berupa ringkasan Beberapa hal yang dapat diringkaskan dari pengamatan di atas. Pertama, terdapat gejala rendahnya mutu murid SD di seluruh Indonesia,yaitu murid SD tidak hanya mampu mencapai 50 % standar pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mereka. Kedua, daerah-daerah dengan mutu murid SD yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional terletak di Indonesia bagian barat. Ketiga, ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang paling parah diderita oleh semua murid SD, sedang matematika mrupakan ilmu pengetahuan yang paling kaut mereka miliki. Keempat, rendahnya mutu murid SD terjadi dalam jumlah murid yang naik dengan deras. Contoh alinea penutup yang berupa penekanan kembali hal-hal yang penting Harus diakui bahwa ketegasan di dalam menghadapi dan memecahkan secara tepat persoalan yang menyangkut Pancasila itu merupakan faktor penting yang memungkinkan terwujudnya stabilitas dan pembangunan nasional. Kejadian sejarah yang penuh ujian bagi Pancasila kiranya akan membawa bangsa ini kedalam tataran yang lebih dalam, dan lebih penting yaitu pengalaman, dan penghayatan Pancasila secara lebih mantap lagi. Sesudah stabilitas nasional dapat diwujudkan, dan di dalam dasar itu eksistensi bangsa dan negara ini mempunyai landasan yang sangat kuat, yaitu Pancasila maksud dalam sikap dan hati nurani manusia-manusia Indonesia. Contoh alinea penutup yang berupa saran Demikianlah peta bumi KMD. Jangkauan KMD sangat luas, meluputi sebagian besar rakya Indonesia. Pemerintah dalam hal ini hanya sekedar memberi dorongan pada pertumbuhan dan perkambangan pers nasional, khususnya yang terbit di daerah-daerah. Selanjutnya para penerbit pers itu sendirilah yang harus bekerja keras menyusuri pantai,dan sungai-sungai, memasuki hutan-hutan, ngarai, dan daerah-daerah pegunungan untukmmencapai masyarakat pedesaan yang menjadi sasaran KMD. Contoh alinea penutup yang berupa harapan Mudah-mudahan pedoman ini bermanfaat bagi usaha peningkatan sutau laporan hasil penelitian, dan peningkatan koefisienan, serta keefektifan pengelolaan penelitian bahasa, dan sastra. Dan untuk lebih dapat mewujudkan harapan ini, segera kritik, dan saran para pemakai buku ini akan dimanfaatkan. UNSUR ALINEA Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca . Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca, alinea harus tersusun secara logis-sistematis. Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea, seperti transisi transition, kalimat topik topic sentence, kalimat pengembang development sentence,dan kalimat penegas. Kalimat-kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu 1 kalimat topik atau kalimat utama, dan 2 kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik atau kalimat utama, biasanya ditempatkan secara jelas sebagai kalimat awal suatu paragraf. Kalimat utama ini kemudian dikembangkan dengan sejumlahkalimat penjelas sehingga ide atau gagasan yang terkandung kalam kalimat utama itu menjadi semakin jelas. Ciri kalimat topik adalah 1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci atau diuraikan lebih lanjut 2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri 3. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain 4. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi. Ciri kalimat penjelas adalah 1. Dari segi arti sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri. 2. Arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam paragraf. 3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi. 4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat topik. Kalimat-kalimat penjelas atau kalimat-kalimat bawahan itu menjelaskan kalimat topic dengan empat cara, yaitu 1. Dengan ulangan, yaitu mengulang balik pikiran utama. Pengulangannya biasanya menggunakan kata-kata lain yang bersamaan maknanya sinonimnya. 2. Dengan pembedaan, yaitu dengan menunjukkan maksud yang dikandung oleh pikiran utama dan menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran utama. 3. Dengan contoh, yaitu dengan memberikan contoh-contoh mengenai apa yang dinyatakan dalam kalimat topik. 4. Dengan pembenaran, yaitu dengan menambahkan alasan-alasan untuk mendukung ide pokok. Biasanya kalimat pembenaran itu diawali/disisipi kata “karena, sebab”. Diambil dari 1. Modul Kuliah Bahasa 2. Tugas Membuat contoh paragraph pembuka , pengembang/isi dan penutup masing masing satu kalimat . Dikumpulkan pada saat tatap muka
4. Wacana adalah organisasi bahasa di atas kalimat atau di atas klausa; dengan kata lain, unit-unit linguistik yang lebih besar daripada kalimat atau klausa, seperti pertukaran percakapan teks-teks tertulis. Secara singkat apa yang disebut teks bagi wacana adalah kalimat bagi ujaran atau utterance. (S tubbs, 1983: 10).
100% found this document useful 1 vote4K views7 pagesDescriptionby Lydia PanjaitanOriginal Titlesatuan bahasa dan jenis kalimatCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote4K views7 pagesSatuan Bahasa Dan Jenis KalimatOriginal Titlesatuan bahasa dan jenis kalimatJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Leksikeladalah bentuk ajektif yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon (vocabulary, kosakata, pembendaharaan kata).Satuan dari leksikon adalah leksem, yaitu satuan kata yang bermakna ( Chaer, 2002: 60 dalam Wahab 1995).Kalau leksikon disamakan dengan kosakata atau perbendaharaan kata, maka leksem dapat disamakan dengan kata. Dengan demikian, makna leksikel dapat diartikan sebagai makna Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas Loncat ke navigasi Loncat ke pencarianKalimat luas merupakan kalimat yang terdiri dari kalimat inti dan diperluas dengan keterangan tambahan. Kalimat luas adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata, tetapi lebih. Contoh Rina menangis dengan tersedu-sedu. Ketika adik jatuh, kakak sedang memasak di dapur. Kata Ibu, aku boleh bermain jika tugasku sudah dikerjakan. Banyak mobil dijual di Indonesian sejak pemerintah menurunkan pajak pengiriman barang. Ayah berangkat naik bus karena mobil ayah masuk bengkel kemarin sore. Penjual Koran datang saat kami telah menunggu lama.
Namun dalam bahasa Indonesia yang benar adalah frasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, frase merupakan bentuk Arti frasa menurut Ramlan (Bagus, 2008) adalah satuan gramatikal yang disusun dari dua kata atau lebih dan tidak melebihi batas fungsi dari klausa. Mengenal semua jenis-jenis frasa akan memudahkanmu dalam membuat kalimat
Jakarta - Kalimat adalah unsur dalam bahasa yang mengungkapkan pemikiran atau perasaan baik secara lisan atau tulisan. Kalimat memiliki unsur-unsur tertentu agar bisa menjadi kesatuan yang lengkap. Apa saja unsur-unsur tersebut?Dalam buku "Lingusitik Umum" karya Ribut Wahyu Eriyanti, dkk, dijelaskan bahwa kalimat adalah unsur terbesar dalam sintaksis yang terdiri dari kumpulan kata, frasa, dan klausa. Kumpulan tersebut menjadi bagian utuh dan dapat dipahami pengertian lain juga diungkapkan oleh beberapa ahli. Berikut Kalimat Menurut Para Ahli1. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBIMenurut KBBI, kalimat adalah 1 kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; 2 perkataan; 3 satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas Hasan AlwiDijelaskan dalam buku "Metode Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Menulis Kalimat Bahasa Inggris" oleh Nur Baeti Hidayati, kalimat adalah suatu dasar wacana yang akan terbentuk terdiri atas dua kalimat atau lebih yang letaknya berurutan dan berdasarkan kaidah kewacanaan. Ini menandakan bahwa kalimat merupakan syarat utama terbentuknya suatu Tri WiratnoKalimat adalah satuan organisasi gramatikal terbesar yang menyatakan makna secara demikian, dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks yang terbentuk dari susunan beberapa kata yang menyatakan suatu makna dalam Kalimat Adapun untuk menyatakan makna, kalimat biasanya mengandung unsur-unsur tertentu, yakni1. Subjek subject2. Finite/Predikator Finite/Predicator3. Pelengkap Complement4. Keterangan AdjunctUnsur-unsur itu adalah fungsi yang dapat dipenuhi oleh sejumlah kata seperti kata benda noun, kata kerja verb, dan kata keterangan adverb atau oleh satuan gramatikal seperti kata, kelompok kata, dan KalimatBerdasarkan buku "Komunikasi Pendidikan" yang ditulis oleh Nofrion, jika dilihat dari modusnya, ada empat jenis kalimat, yaitu1. Kalimat deklaratif atau pernyataanKalimat ini adalah kalimat ujaran oleh seseorang penutur hanya dengan maksud untuk menjadi perhatian saja bagi lawan tutur. Respons tidak begitu Kalimat interogatif atau pertanyaanKalimat interogatif diujarkan oleh seorang penutur dan dengan harapan agar pendengar memberikan jawaban lisan.3. Kalimat imperatif atau perintahKalimat imperatif diujarkan oleh seseorang penutur dengan harapan agar pendengar atau lawan tutur memberikan reaksi dalam bentuk tindakan secara Kalimat interjektif atau seruanKalimat seruan dituturkan oleh seorang penutur dengan tujuan untuk menyatakan perasaan emosinya. Respons bisa diharapkan dan bisa juga pengertian kalimat beserta unsur dan jenis-jenisnya. Selamat mempelajari kalimat, ya, detikers! Simak Video "Apple Bakal Bikin Siri Berbahasa Indonesia " [GambasVideo 20detik] faz/twu
Haltersebut berkaitan dengan sifat-sifat relatif yang dimiliki oleh satuan ujarannya. Kata panas biasa berantonim dengan kata dingin, padahal ada kemungkinan terdapat antonim berupa lebih panas atau lebih dingin. Untuk lebih memahaminya, coba perhatikan kalimat berikut! Air ini lebih dingin daripada air yang ada di dalam kendi itu. Panas
Kridalaksana 2009 259 Wacana adalah satuan bahasa terlengkap, dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh novel, buku seri, ensiklopedia, dan sebagainya, paragraf, kalimat, frase, bahkan kata yang membawa amanat lengkap. Wacana dipandang sebagai satuan bahasa terlengkap, bentuknya bisa berupa karangan utuh, paragraf, kalimat, frase, bahkan kata yang membawa amanat lengkap. Kridalaksana sudah memberikan batasan wacana dari satuan bahasa, pokok bahasan, tapi pada definisi tersebut, Kridalaksana tak menambahkan konsep konteks. Wahab 1991128 wacana adalah organisasi bahasa yang lebih luas dari kalimat atau klausa. Wacana dipandang sebagai satuan bahasa yang lebih luas dari kalimat atau klausa. Padahal wacana belum tentu berwujud rangkaian kalimat. Wacana dapat berupa satuan bahasa bermakna yang memiliki konteks dan menyampaikan gagasan. Crystal 1985, wacana berarti rangkaian sinambung kalimat yang lebih luas daripada kalimat. Wacana tidak berupa satuan bahasa yang lebih luas dari kalimat karena wacana terdiri atas satuan bahasa bermakna yang memiliki konteks dan menyampaikan gagasan. Kinneavy dalam Supardo 198855, wacana adalah teks yang lengkap yang disampaikan baik dengan cara lisan maupun tulisan yang tersusun oleh kalimat yang berkaitan. Definisi wacana menurut Kinneavy, wacana terdiri atas satuan bahasa berupa rangkaian kalimat yang saling berkaitan. Padahal wacana tidak harus berupa rangkaian kalimat, wacana dapat berupa satuan bahasa bermakna yang memiliki konteks dan mengandung gagasan. Menurut Alwi dkk 2003 419 wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain dan membentuk satu kesatuan. Alwi juga menyatakan bahwa untuk membicarakan sebuah wacana dibutuhkan pengetahuan tentang kalimat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kalimat. Definisi wacana menurut Alwi, wacana hanya tentang hubungan antara proposisi satu dan proposisi lain. Ia juga berpendapat bahwa wacana terdiri atas sederetan kalimat yang berkaitan padahal wacana belum tentu terdiri atas kalimat-kalimat. Wacana bisa juga berupa satuan bahasa bermakna seperti kata yang memiliki konteks serta menyampaikan suatu gagasan. Fatimah Djajasudarma 19941 mengemukakan bahwa wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan, menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain, membentuk satu kesatuan, proposisi sebagai isi konsep yang masih kasar yang akan melahirkan pernyataan statement dalam bentuk kalimat atau wacana. Menurut Fatimah, wacana terbentuk dari serentetan kalimat yang berkaitan satu sama lain dan mengandung pernyataan. Padahal wacana tidak harus terbentuk dari serentetan kalimat, wacana dapat terbentuk dari satuan bahasa bermakna contohnya kata yang memiliki konteks dan mengandung gagasan. Oka dan Suparno 199431 menyebutkan wacana adalah satuan bahasa yang membawa amanat yang lengkap. Berdasarkan pengertian wacana menurut Oka dan Suparno, wacana terdiri atas satuan bahasa apa pun yang memiliki amanat atau gagasan. Defines wacana ini kurang lengkap karena tidak disebutkan konteks, padahal konteks berperan penting dalam membentuk sebuah wacana. Satuan bahasa bermakna dapat membentuk wacana bila disertai konteks dan mengandung gagasan. Sumber Crystal, David. 1985. A Dictionary of Linguistics and Phonetics. New York Basil Blackwell. Djajasudarma, Fatimah. 1994. Wacana Pemahaman dan Hubungan antar Unsur. Bandung Eresco. Hasan Alwi, 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Kridalaksana, Harimurti. 2009. Kamus Linguistik. Jakarta Gramedia. Oka, dan Suparno. 1994. Linguistik Umum. Jakarta Depdikbud. Supardo, Susilo. 1988. Bahasa Indonesia dalam Konteks. Jakarta Depdikbud, Dirjen Dikti, P2LPTK. Wahab, Abdul. 1991. “Peranan Analisis Wacana dalam Pengajaran Keterampilan Bahasa” dalam Isu Linguistik Pengajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya Airlangga University Press. 1 Pengertian wacana. Wacana merupakan satuan bahasa di atas tataran kalimat yang di gunakan untuk berkomunikasi dalam konteks social. Stuan bahasa itu dapat berupa rangkaian kalimat atau ujaran. Wacana dapat berbentuk lisan atau tulisan dan dapat bersifat transaksional. Dalam peristiwa komunikasi secara lisan, dapat di lihat bahwa wacana Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. TATA KALIMATFrase, Klausa, dan KalimatolehIim Sobandi, kita ketahui seksama, satu-satunya alat komunikasi yang paling sering digunakan manusia ialah bahasa. Bahasa merupakan alat penghubung ketika manusia akan berkomunikasi. Selama ini patut kita sadari, bahasa tidak akan dapat lepas dari ruang gerak manusia dan segala aktifitasnya. Dalam kehidupan masyarakat, manusia dan bahasa merupakan suatu kesatuan yang utuh, keduanya tidak dapat dipisahkan, sebab manusia tidak akan dapat berinteraksi tanpa menggunakan bahasa. Bahasa memiliki arti suatu alat komunikasi yang menghubungkan ujaran dari para pengujar, sedangkan manusia merupakan makhluk sosial, berakal, saling membutuhkan dan memiliki tujuan hidup. Dari penyatuan kedua unsur ini, maka lahirlah suatu masyarakat bahasa. Artikel ini penulis susun, dimaksudkan dengan bertujuan untuk membahas macam-macam tata kalimat dalam bahasa Indonesia, serta penerapan kaidah bahasa yang masih serampangan dan menyimpang dari tataran baku bahasa TATA FraseFrase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Misalnya akan datang, kemarin pagi, yang sedang batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frase mempunyai dua sifat, yaituaFrase merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa,Maksudnya frase itu selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa yaitu S, P, O, atau Macam-macam Frase endosentrik adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. Frase endosentrik dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaituaFrase endosentrik yang koordinatif, yaitu frase yang terdiri dari unsur-unsur yang setara, ini dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata kakek-nenek, pembinaan dan bini. belajar atau endosentrik yang atributif, yaitu frase yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin perjalanan panjanghari liburPerjalanan, hari merupakan unsur pusat,yaitu unsur yang secara distribusional sama dengan seluruh frase dan secara semantik merupakan unsur terpenting, sedangkan unsur lainnya merupakan endosentrik yang apositif frase yang atributnya berupa aposisi/ keterangan Susi, anak Pak Saleh, sangat frase Susi, anak Pak Saleh secara sematik unsur yang satu, dalam hal ini unsur anak Pak Saleh, sama dengan unsur lainnya, yaitu Susi. Karena, unsur anak Pak Saleh dapat menggantikan unsur Susi. Perhatikan jajaran berikutSusi, anak Pak Saleh, sangat pandaiSusi, 
., sangat pandai.
., anak Pak Saleh sangat Susi merupakan unsur pusat, sedangkan unsur anak Pak Saleh merupakan aposisi Ap. Frase EksosentrikFrase eksosentrik ialah frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan kelas 1A sedang bergotong royong di dalam di dalam kelas tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. Ketidaksamaan itu dapat dilihat dari jajaran berikutSiswa kelas 1A sedang bergotong royong di 
.Siswa kelas 1A sedang bergotong royong 
. Frase AmbiguFrase ambigu artinya kegandaan makna yang menimbulkan keraguan atau mengaburkan maksud kalimat. Makna ganda seperti itu disebut Perusahaan pakaian milik perancang busana wanita terkenal, tempat mamaku bekerja, berbaik hati mau melunaskan semua tunggakan perancang busana wanita dapat menimbulkan pengertian gandaaPerancang busana yang berjenis kelamin yang menciptakan model busana untuk KlausaKlausa adalah satuan gramatika yang terdiri dari subjek S dan predikat P baik disertai objek O, dan keterangan K, serta memilki potensi untuk menjadi kalimat. Misalnya banyak orang inti klausa ialah subjek S dan predikat P.Penggolongan klausaaBerdasarkan unsur intinyabBerdasarkan ada tidaknya kata negatif yang secara gramatik menegatifkanpredikatcBerdasarkan kategori kata atau frase yang menduduki fungsi KalimatKalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap dan punya pola intonasi Ayah membaca koran di teras kalimat luas dapat dipulangkan pada pola-pola dasar yang dianggap menjadi dasar pembentukan kalimat luas kalimat I = kata benda-kata kerjaContoh Adik menangis. Anjing kalimat I disebut kalimat ”verbal”Pola kalimat II = kata benda-kata sifatContoh Anak malas. Gunung kalimat II disebut pola kalimat ”atributif”Pola kalimat III = kata benda-kata bendaContoh Bapak pengarang. Paman GuruPola pikir kalimat III disebut kalimat nominal atau kalimat ekuasional. Kalimat ini mengandung kata kerja bantu, seperti adalah, menjadi, kalimat IV pola tambahan = kata benda-adverbialContoh Ibu ke pasar. Ayah dari kalimat IV disebut kalimat Jenis Kalimat TunggalKalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat subjek dan predikat dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan objek dan keterangan, asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat Pola KalimatAyah merokok. S-PAdik minum susu. S-P-OIbu menyimpan uang di dalam laci. S-P-O-K Kalimat MajemukKalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat terjadi dariaSebuah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sedemikian rupa sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat baru, di samping pola yang sudah Anak itu membaca puisi. kalimat tunggalAnak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca puisi.subjek pada kalimat pertama diperluasbPenggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang baru mengandung dua atau lebih pola Susi menulis surat kalimat tunggal IBapak membaca koran kalimat tunggal IISusi menulis surat dan Bapak membaca sifat hubungannya, kalimat majemuk dapat dibedakan atas kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk Kalimat Majemuk SetaraKalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara pola-pola kalimatnya sederajat. Kalimat majemuk setara terdiri atasaKalimat majemuk setara menggabungkan. Biasanya menggunakan kata-kata tugas dan, serta, lagipula, dan Sisca anak yang baik lagi pula sangat majemuk serta memilih. Biasanya memakai kata tugas atau, baik, Bapak minum teh atau Bapak makan majemuk setara perlawanan. Biasanya memakai kata tugas tetapi, Dia sangat rajin, tetapi adiknya sangat Kalimat Majemuk BertingkatKalimat majemuk yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal, bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat asal bagian tetap disebut induk kalimat. Ditinjau dari unsur kalimat yang mengalami perluasan dikenal adanyaaKalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat penggati Diakuinya hal ituP SDiakuinya bahwa ia yang memukul anak itu.anak kalimat pengganti subjekbKalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti Katanya begituKatanya bahwa ia tidak sengaja menjatuhkan gelas itu.anak kalimat pengganti predikatcKalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti Mereka sudah mengetahui hal itu. S P OMereka sudah mengetahui bahwa saya yang mengambilnya.anak kalimat pengganti objek Kalimat Inti, Luas, dan Transformasia Kalimat intiKalimat inti adalah kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan sekaligus menjadi inti kalimat intiHanya terdiri atas dua kataKedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimatTata urutannya adalah subjek mendahului predikatIntonasinya adalah intonasi ”berita yang netral”. Artinya tidak boleh menyebabkan perubahan atau pergeseran makna laksikalnya..b Kalimat luasKalimat luas adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata, tetapi Kalimat transformasiKalimat transformasi merupakan kalimat inti yang sudah mengalami perubahan atas keempat syarat di atas yang berarti mencakup juga kalimat luas. Namun, kalimat transformasi belum tentu kalimat kalimat Inti, Luas, dan TransformasiKalimat Inti. Contoh Adik menangis.Kalimat Luas. Contoh Radha, Arief, Shinta, Mamas, dan Milasedang belajar dengan serius, sewaktu pelajaran matematika.Kalimat transformasi. ContohDengan penambahan jumlah kata tanpa menambah jumlah inti, sekaligus juga adalah kalimat luas Adik menangis tersedu-sedu kemarin penambahan jumlah inti sekaligus juga adalah kalimat luas Adik menangis dan merengek kepada ayah untuk dibelikan perubahan kata urut kata. Contoh Menangis perubahan intonasi. Contoh Adik menangis? KonjungsiKonjungsi atau kata sambung adalah kata-kata yang menghubungkan bagian-bagian kalimat, menghubungkan antarkalimat, antarklausa, antarkata, dan antarklausaYang sederajat dan, atau, tetapi, lalu, kemudian.Yang tidak sederajat ketika, bahwa, karena, meskipun, jika, antarkalimat akan tetapi, oleh karena itu, jadi, dengan antarparagraf selain itu, adapun, hubungan dengan penggunaan bahasa, kita sebagai praktisi pendidikan harus dapat membatasi keluwesan berbahasa dalam perckapan sehari-hari. Agar tidak terdapat lagi penggunaan bahasa dan ujaran yang sembarangan. Berikut ini beberapa poin penting yang dapat kita simpulkan dari materi-materi pembahasanaFrase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas adalah satuan gramatika yang terdiri dari subjek S dan predikat P baik disertai objek O, dan keterangan K, serta memilki potensi untuk menjadi adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap dan punya pola intonasi atau kata sambung adalah kata-kata yang menghubungkan bagian-bagian kalimat, menghubungkan antarkalimat, antarklausa, antarkata, dan antarparagraf Lihat Bahasa Selengkapnya .
  • cp18tvfon4.pages.dev/742
  • cp18tvfon4.pages.dev/693
  • cp18tvfon4.pages.dev/556
  • cp18tvfon4.pages.dev/53
  • cp18tvfon4.pages.dev/976
  • cp18tvfon4.pages.dev/558
  • cp18tvfon4.pages.dev/22
  • cp18tvfon4.pages.dev/173
  • cp18tvfon4.pages.dev/557
  • cp18tvfon4.pages.dev/633
  • cp18tvfon4.pages.dev/267
  • cp18tvfon4.pages.dev/904
  • cp18tvfon4.pages.dev/603
  • cp18tvfon4.pages.dev/628
  • cp18tvfon4.pages.dev/105
  • satuan bahasa yang lebih luas dari kalimat adalah